Jaringan nirkabel telah menjadi tulang punggung operasi bisnis modern, mulai dari kantor, pabrik, hingga infrastruktur publik. Namun, lingkungan jaringan ini terus berubah. Jumlah perangkat yang terhubung (mulai dari laptop, ponsel, hingga sensor IoT industri), jenis lalu lintas data, dan kondisi sinyal bisa sangat dinamis.

      Protokol Akses Medium (MAC protocol) adalah “aturan lalu lintas” yang mengatur bagaimana perangkat dalam jaringan nirkabel berbagi saluran komunikasi agar tidak terjadi tabrakan data. Secara tradisional, MAC protocol dirancang dengan aturan yang tetap. Sayangnya, aturan tetap ini sering kali kesulitan beradaptasi secara optimal ketika lingkungan jaringan tiba-tiba berubah, misalnya saat ada lonjakan jumlah pengguna atau perangkat sistem parkir pintar baru terhubung.

Tantangan Jaringan Nirkabel di Lingkungan Dinamis

      Jaringan nirkabel konvensional mengandalkan MAC protocol yang statis atau hanya sedikit fleksibel. Pendekatan ini berfungsi baik dalam kondisi yang stabil, tetapi menjadi tidak efisien ketika menghadapi perubahan signifikan.

      Misalnya, di lingkungan pabrik dengan banyak sensor monitoring alat berat atau di area publik yang ramai dengan banyak pengguna yang menggunakan teknologi kesehatan mandiri, jumlah perangkat dan pola komunikasi bisa berubah drastis dari waktu ke waktu. MAC protocol yang tidak dapat beradaptasi akan menyebabkan penurunan kinerja, peningkatan penundaan (latency), dan penurunan throughput data yang berguna (goodput).

Neural Protocol Model (NPM): Langkah Awal Adaptasi AI

      Untuk mengatasi keterbatasan MAC protocol tradisional, muncul pendekatan berbasis kecerdasan buatan (AI), salah satunya yang dikenal sebagai Neural Protocol Model (NPM). NPM menggunakan jaringan saraf (neural network) yang dilatih untuk mempelajari aturan MAC yang optimal untuk lingkungan jaringan tertentu.

      NPM menunjukkan peningkatan kinerja yang signifikan dibandingkan protokol tradisional pada lingkungan tempat ia dilatih. Namun, kelemahan utamanya muncul ketika lingkungan jaringan berubah dari yang sebelumnya dilatih. Misalnya, jika jumlah perangkat tiba-tiba bertambah, arsitektur NPM mungkin perlu diubah dan dilatih ulang secara ekstensif. Proses pelatihan ulang ini memakan waktu dan sumber daya komputasi yang besar, mengurangi “ketahanan” (resilience) NPM terhadap perubahan mendadak.

Revolusi LLM: Adaptasi Instan dengan Token-Based Protocol Model (TPM)

      Untuk meningkatkan ketahanan terhadap perubahan lingkungan jaringan, para peneliti sedang mengeksplorasi peran Large Language Models (LLM) dalam MAC protocol. Salah satu pendekatan baru adalah Token-Based Protocol Model (TPM).

      Dalam kerangka TPM, LLM bertindak sebagai pengelola jaringan (seperti Base Station) yang dapat menghasilkan “pesan” atau “instruksi” kontrol MAC menggunakan token bahasa alami. Berbeda dengan NPM yang harus dilatih untuk setiap skenario baru, LLM pada TPM menggunakan “pengetahuan umum” yang luas untuk merespons perubahan lingkungan secara instan hanya dengan mengubah instruksi (prompt) yang diberikan. Ini disebut zero-shot adaptation. Meskipun responsnya cepat, akurasi TPM mungkin tidak seoptimal NPM yang sudah terlatih khusus, dan biaya komputasinya sangat tinggi karena ukuran LLM yang besar.

Meningkatkan Efisiensi dengan Knowledge Distillation (T2NPM)

      Menyadari biaya komputasi TPM yang tinggi dan potensi akurasi yang belum optimal, pendekatan lain yang dikembangkan adalah mentransfer “pengetahuan” dari LLM (TPM) ke NPM yang lebih kecil dan efisien. Proses ini disebut Knowledge Distillation (KD), menghasilkan model yang disebut T2NPM.

      Dalam T2NPM, LLM (sebagai “guru”) mengajarkan NPM yang lebih kecil (sebagai “murid”) cara menghasilkan keputusan MAC yang cerdas dalam lingkungan yang berubah. Hasilnya, NPM yang sudah “diajari” oleh LLM ini dapat beradaptasi lebih cepat dan berjalan dengan biaya komputasi yang jauh lebih rendah dibandingkan menggunakan LLM secara langsung. T2NPM memberikan keseimbangan antara akurasi adaptasi dan efisiensi operasional.

Menggabungkan Kekuatan: Solusi Optimal T3NPM

      Untuk mendapatkan manfaat terbaik dari kedua pendekatan, diusulkan kerangka T3NPM (TPM-after-T2NPM). T3NPM memulai operasi dengan menggunakan TPM untuk respons adaptasi instan saat pertama kali mendeteksi perubahan lingkungan. Sementara itu, proses Knowledge Distillation (KD) dimulai di latar belakang untuk melatih T2NPM.

      Ketika T2NPM yang sedang dilatih sudah mencapai tingkat kinerja yang lebih baik atau setara dengan TPM, sistem akan beralih (switch) dari menggunakan TPM ke T2NPM. Pendekatan hibrida ini memungkinkan jaringan untuk segera beradaptasi dengan perubahan (berkat TPM) sambil secara efisien meningkatkan kinerja jangka panjang melalui T2NPM. Metrik baru seperti ‘meta-resilience’ dikembangkan untuk mengukur ketahanan terhadap kinerja target yang tidak diketahui setelah perubahan lingkungan. Simulasi menunjukkan bahwa T3NPM secara signifikan meningkatkan meta-resilience dengan biaya komputasi yang jauh lebih rendah dibandingkan hanya menggunakan TPM.

Bagaimana ARSA Technology Dapat Membantu?

      Meskipun fokus riset ini adalah pada tingkat MAC protocol jaringan nirkabel, dampaknya sangat relevan bagi implementasi solusi AI dan IoT di dunia nyata. Solusi ARSA Technology, seperti analitik video AI, sistem kendaraan dan parkir cerdas, teknologi kesehatan mandiri, otomasi industri & monitoring, dan pelatihan berbasis VR, sangat bergantung pada komunikasi data yang lancar dan efisien, seringkali melalui jaringan nirkabel yang dinamis.

      Sebagai perusahaan teknologi lokal yang berpengalaman sejak 2018, ARSA Technology memahami tantangan infrastruktur di Indonesia. Solusi kami dirancang untuk beroperasi secara tangguh, dan pemahaman mendalam tentang teknologi dasar seperti MAC protocol yang adaptif memungkinkan kami membangun sistem yang lebih andal dan skalabel untuk berbagai industri, mulai dari manufaktur di Jawa Timur hingga proyek smart city di Jakarta. Kami terus mengintegrasikan inovasi terbaru untuk memastikan solusi AI dan IoT kami memberikan dampak nyata bagi efisiensi dan keamanan operasional klien kami.

Kesimpulan

      Kemampuan jaringan nirkabel untuk beradaptasi dengan lingkungan yang terus berubah adalah kunci untuk mendukung era AI dan IoT yang semakin kompleks. Pendekatan baru yang menggabungkan kekuatan LLM untuk adaptasi instan (TPM) dan efisiensi melalui pembelajaran dari LLM (T2NPM) dalam kerangka hibrida (T3NPM) menawarkan solusi yang menjanjikan untuk membangun jaringan yang lebih tangguh dan berkinerja tinggi.

      Inovasi pada tingkat fundamental seperti MAC protocol ini akan memungkinkan implementasi solusi AI dan IoT yang lebih efektif dan andal di berbagai sektor industri di Indonesia. ARSA Technology, dengan fokus pada solusi berbasis AI Vision dan IoT, siap menjadi mitra Anda dalam mewujudkan transformasi digital ini, memastikan sistem cerdas Anda beroperasi optimal bahkan dalam kondisi jaringan yang paling dinamis sekalipun.

Konsultasikan kebutuhan AI Anda dengan tim ARSA Technology.

HUBUNGI WHATSAPP